Kamis, 22 Mei 2014

pengertian penelitian dan langkah melakukan penelitian (bahan sistem peternakan lahan kering, fapet, S1)


A.      Metode

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain :
1. Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.
2. Titus => Metode adalah rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola untuk menegaskan bidang keilmuan.
3. Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
4. Wiradi => Metode adalah seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis (urutannya logis).
5. Almadk (1939) => Metode adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
6. Ostle (1975) =>Metode adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
7. Drs. Agus M. Hardjana => Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
8. Hebert Bisno (1969) =>Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
9. Max Siporin (1975) => Metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
10. Rosdy Ruslan (2003:24) =>Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.
11. Nasir (1988:51) =>Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang bersangkutan.
12.  KlikSaya => Metode adalah cara kerja yang besistem  untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
13. Arti Kata => Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (http://artikata.com/arti-340805-Metode.html).
14. Kamus Bahasa Indonesia => Metode adalah cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan.
15. Depatemen Sosial RI =>Metode adalah cara teratur yg digunakan utk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dgn yg diharapkan.


B.    Penelitian

Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.
Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan. Adapun pengertian penelitian menurut para ahli adalah :
1. Fellin, Tripodi & Meyer (1996) => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
2. Kerlinger (1986: 17-18) =>Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena.
3. Indriantoro & Supomo (1999: 16) => Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau fenomena alam.
4. David H. Penny =>Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.
5. J. Suprapto =>Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.
6. Sutrisno Hadi =>Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
7. Mohammad Ali =>Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.
8. Tuckman =>Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis untuk menemukan jawaban ilmiah terhadap suatu masalah (a systematic attempt to provide answer to question). Sistematis artinya mengikuti prosedur atau langkah-langkah tertentu. Jawaban ilmiah adalah rumusan pengetahuan, generaliasi, baik berupa teori, prinsip baik yang bersifat abstrak maupun konkret yang dirumuskan melalui alat primernya yaitu empiris dan analisis. Penelitian itu sendiri bekerja atas dasar asumsi, teknik dan metode.
9. Hilway (1956) =>Penelitian merupakan suatu metode studi melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna  terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
10. Woody (1927) =>Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, merumuskan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan kecocokan dengan hipotesis.
11. Parson (1946) =>Penelitian merupakan pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
12. Nazir (1988) =>Penelitian adalah percobaan yang hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru.
13. Sutrisno Hadi (1987:3) =>Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah.
14. Emzir (2007:3) =>Penelitian adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
15. Hamidi (2007:6) =>Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
16. Parson (1946) =>Penelitian adalah pencarian terhadap seseuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dulakukan terhadap masalah yang dapat dipecahkan.
17. John (1949) =>Penelitian adalah pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hukum.
18. Dewey (1936) =>Penelitian adalah transpormasi yang terkendalikan atau terarah dari suatu situasi yang dikenal dalam kenyataan-kenyataan yang ada padanya dan hubungannya, seperti mengubah unsure dari situasi orisinal menjadi keseluruhan yang terpadu.
19. Soerjano Soekanto =>Penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten.
20. Arti Kata =>Penelitian merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
21. Depdiknas RI =>Kerjasama ilmiah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka memperoleh informasi/temuan/produk baru melalui metodologi yang berkaitan erat dengan satu atau beberapa disiplin ilmu.

C.    Metode Penelitian

Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :
1. Nasir (1988:51) =>Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
2. Sugiyono (2004: 1) =>Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3. Winarno (1994) =>Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan sistematik.
4. Muhiddin Sirat (2006) =>Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian.

Beberapa pandangan metode penelitian secara khusus menurut para ahli:
1. Metode Penelitian Historis
Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen (1990 : 411) dalam Yatim Riyanto (1996: 22), dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu”, sedangkan menurut Donald Ary, dkk (1980) dalam Yatim Riyanto (1996: 22) dalam Nurul Zuriah (2005: 51) “metode penelitian sejarah adalah penelitian untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu”.
2. Metode Penelitian Survey
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survey adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survey merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”.

3. Metode Penelitian KKuantitatif
Menurut Jonathan Sarwonno (2006) “metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya”.
4. Metode Penelitian Eksperimen
Menurut Arikunto (2006) “metode penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu”.
5. Metode Penelitian Naturalistic
Bogdan dan Tylor dalam Moleong (1993:3) “metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
6. Metode Penelitian Kebijaksanaan (Deskriptif)
Menurut Suharsimi Arikunto “metode penelitian kebijaksanaan adalah metode penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.
7. Metode Penelitian Tindakan
Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik social”, sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.

Bagaimana Cara Memulai Penelitian

Pertama: Menemukan Isu Penelitian   

Persoalan rumit pertama dalam penelitian adalah menentukan apa yang akan  diteliti. Hal yang ingin  diteliti bisa muncul dari pertimbangan teoritis, pragmatis, atau kedua-duanya. Tidak ada pedoman yang baku yang bisa digunakan untuk membantu peneliti memilih isu penelitiannya.  Dalam kenyataannya, apa pun yang terjadi dalam diri peneliti, dapat merupakan sumber inspirasi untuk adanya proyek penelitian.

Pada umumnya penelitian dilakukan guna mencapai sasaran tertentu. Suatu penelitian bisa mempunyai kegunaan praktis jika isu penelitian yang dipilihnya adalah yang berkenaan dengan yang dijumpai peneliti dalam lingkungan di mana dia hidup. Yang dimaksud dengan masalah dalam konteks ini adalah sesuatu hal yang dianggap negatif berdasarkan ukuran tertentu.   Penelitian dapat juga diawali dengan adanya imajinasi dan keinginantahuan  yang kuat dari peneliti. Tanpa ada kejadian yang sangat istimewa (negatif/positif), seseorang bisa melakukan penelitian karena ada sesuatu hal yang ingin diketahuinya sendiri, guna kepentingan ilmunya sendiri. Seorang yang tertarik dalam bidang ilmu manajemen dapat saja meneliti efektivitas suatu program gugus kendali mutu bukan untuk kegunaan  praktis, tetapi semata-mata ingin membuktikan teori yang dipelajarinya. Seseorang dapat juga meneliti budaya organisasi dengan tujuan "hanya" ingin mengetahuinya saja. Atau bahkan melakukan serangkaian penelitian dengan maksud menyusun suatu teori baru.
Apakah pemilihan isu berangkat dari masalah atau keingintahuan yang kuat, beberapa pertimbangan yang umumnya juga digunakan antara lain adalah (1) apakah isu yang dipilih merupakan isu yang dapat menghasilkan penghargaan atau pengakuan orang lain; (2) tersedianya bantuan finansial dan tenaga peneliti, karena setiap isu yang dipilih selalu mempunyai akibat terhadap dua aspek tersebut.

Kedua: Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah Penelitian

Bagi penelitian yang berangkat dari masalah faktual ( yang benar ada di suatu organisasi atau lingkungan tertentu), maka masalah tersebut harus diidentifikasikan. Identifikasi artinya merinci masalah sehingga dapat diketahui dengan jelas. Kalau misalnya masalahnya menyangkut dengan disiplin kerja di instansi atau organisasi X, maka peneliti harus menjelaskan secara rinci tentang masalah disiplin kerja tersebut. 

Setelah diidentifikasikan, masalah penelitian harus dirumuskan. Perumusan masalah biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan yang nantinya akan membentuk pertanyaan penelitian (reseach questions). Misalnya : Sejauhmana ketersediaan rumput mempengaruhi produksi ternak sapi. Karena perumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian, maka hal tersebut merupakan patokan pertama pencarian data.

Ketiga: Menetapkan  Judul Sementara Penelitian

Jika isu penelitian telah diperoleh dan kemudian dirumuskan, tugas berikutnya adalah menyusun judul penelitian.Judul penelitian berbeda dengan judul buku, ceritera pendek, puisi,  atau artikel-artikel populer lainnya.  Judul suatu penelitian benar-benar harus mampu menggambarkan secara cepat dan jelas tentang apa yang diteliti. Beberapa syarat agar judul penelitian dapat disebut baik adalah :

a. Menyebutkan variabel penelitian.
   Variabel penelitian adalah isu utama penelitian. Kalau isu utamanya adalah "motivasi kerja", maka kata "motivasi kerja" tersebut secara eksplisit harus ada dalam judulnya. Jika peneliti tidak sekedar ingin tahu tentang motivasi kerja saja, tetapi juga secara khusus ingin mengetahui bagaimana hubungannya dengan variabel lain, misalnya "kinerja", maka kata "kinerja" tersebut juga harus ada dalam judul penelitian. Walau judul penelitian harus menyebutkan variabelnya, tetapi yang disebutkan hanyalah variabel utama yang dijadikan isu penelitian. Misalnya variabel utamanya adalah "motivasi kerja", tetapi penelitian tersebut tidak sekedar mengetahui motivasi kerja saja. Peneliti juga menganalisis motivasi kerja dari perspektif jenis kelamin, usia, pendidikan, dan lain sebagainya. Kesemua perspektif tersebut merupakan variabel-variabel penelitian yang tidak harus disebutkan dalam judul.

b. Menyebutkan unit analisis penelitian
   Semua penelitian memiliki unit analisis Yang dimaksud dengan unit analisis penelitian adalah organisasi, kelompok orang, kejadian, atau hal-hal lain yang dijadikan objek penelitian. Masih dengan isu "motivasi kerja", maka judul penelitian juga harus secara eksplisit mencantumkan "siapa" yang ditelitinya secara lebih definitif. Kalau yang diteliti adalah pegawai, maka kata "pegawai" harus disebutkan di dalam judul penelitian. Kalau yang diteliti adalah konsumen, kata "konsumen" harus disebutkan. Pegawai, konsumen dalam contoh di atas adalah unit analisis. Jika seseorang ingin meneliti sistem penggajian suatu instansi, maka unit analisisnya adalah instansi atau organisasi.

c. Menyebutkan lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat di mana unit analisis penelitian berada. Jika pegawai merupakan unit analisis, maka harus disebutkan secara definitif  di organisasi mana pegawai tersebut bekerja. Apabila pelitian dilakukan di wilayah tertentu, secara jelas nama wilayah tersebut harus dicantumkan dalam judul penelitian. Jika unit analisisnya organisasi, maka disebutkan pula letak di mana organisasi tersebut berada.

d. Disusun sesingkat mungkin
Walau judul harus disusun sesingkat mungkin tetapi tidak berarti lalu menjadi tidak jelas. Arti sesingkat mungkin adalah hindari kata-kata yang tidak seharusnya ada dalam judul, karena tanpa kata-kata tersebut juga, makna judul sudah dapat dimengerti. Misalnya, di depan kata Jawa Barat tidak usah ada kata propinsi, karena sudah jelas bahwa Jawa Barat itu adalah propinsi. Berbeda dengan kata Bandung, yang dapat berarti Kotamadya dan Kabupaten. 

Keempat: Menguraikan Latar Belakang Penelitian

Mengapa peneliti  memilih isu tertentu? Apa kegunaan penelitian tersebut untuk kepentingan praktis atau teoretis? Agar peneliti dapat menyusun latar belakang penelitiannya dengan baik maka dia harus membekali diri dengan banyak informasi tentang isu penelitiannya baik yang berdimensi praktis dan teoritis. Dalam latar belakang peneliti bisa saja mencantumkan data atau pendapat-pendapat orang lain guna memperkuat alasan penelitiannya.

Kelima : Menentukan Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sesuatu hal yang ingin dicapai oleh penelitian yang nantinya diuraikan dalam pembahasan hasil atau temuan penelitian. Pencantuman tujuan penelitian dimaksudkan agar peneliti senantiasa bergerak sesuai dengan tujuan tersebut. Apabila tujuan salah satu tujuan penelitian adalah ingin mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, maka peneliti harus selalu berupaya ke arah situ. Tercapai tidaknya tujuan penelitian secara eksplisit harus tampak dalam hasil penelitian dan dalam kesimpulan penelitian.

Kegunaan Penelitian merupakan uraian tentang manfaat dari hasil atau temuan penelitian. Kalau ternyata terbukti bahwa ada hubungan antara ketersediaan pakan bernutris baik di mausim kemrau dengan berat badan ternak, lalu apa manfaat dari temuan tersebut bagi lingkungan di mana penelitian dilangsungkan?

Keenam : Menyusun Kerangka Pemikiran

Dalam kerangka pemikiran, peneliti harus menguraikan konsep atau variabel-variabel penelitiannya secara lebih rinci. Dia tidak hanya mendefinisikan variabel-variabel tadi, tetapi juga menjelaskan keterkaitan di antara variabel-variabel tadi. Dalam meruraikan kerangka pikirannya , peneliti tidak sekedar memfokuskan pada variabel-variabel penelitiannya saja tetapi juga harus menghubungkan konsep penelitian dalam kerangka yang lebih luas lagi.
Ketujuh : Menetapkan Hipotesis Penelitian

Penelitian bisa menggunakan hipotesis atau bisa juga tidak, atau bahkan bisa pula memunculkan hipotesis. Yang dimaksud dengan hipotesis adalah tesis (kesimpulan) yang masih belum tentu benar (hypo). Karena belum tentu benar, maka perlu diuji. Pemunculan hipotesis didasarkan atas kerangka pemikiran. Peneliti dapat membuat hipotesis : "Makin tinggi tingkat penambahan nutrisi maka akan terjadi penbambahan berat badan ternak”. Kerangka pemikiran ini didukung oleh teori-teori, atau penelitian-peneliti-an tertentu.

Peneliti tidak bisa sembarangan membuat hipotesis. Dia harus benar-benar cermat membuat hipotesis agar hipotesisnya bisa diterima. Suatu hipotesis bisa saja ditolak, tetapi jika penolakannya disebabkan karena kerangka berpikir yang salah, bukan karena salah pengambilan data atau hal teknis lainnya, maka mutu logika peneliti dipertanyakan.Suatu penelitian boleh mempunyai lebih dari satu hipotesis. Terlepas dari jumlah yang ada, semuanya harus diuji.

Kedelapan : Mengoperasionalisasikan Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu hal yang menjadi obyek penelitian yang mempunyai nilai yang bervariasi. Kalau peneliti tertarik meneliti pertambahan berat badan ternak maka itulah variabel penelitiannya. Kadar keilmiahan suatu penelitian lebih banyak ditentukan oleh bagaimana peneliti menetapkan memilih dan menerapkan metode penelitiannya; misalnya menentukan sampel, mencari data, mengolah data, mengiterpretasikan data,dan lain sebagainya. Selanjutnya carilah teori tentang bagaimana berat badan ternak diukur. Itulao operasionalisasi variabel penelitian.

Kesembilan: Memilih Metode Penelitian

Setelah peneliti sangat memahami apa yang akan ditelitinya, maka hal yang paling penting dalam proses penelitian adalah menentukan bagaimana cara menelitinya. Di sini peneliti harus bisa menetapkan metoda penelitian apa yang tepat. Kesalahan memilih metoda penelitian akan mengakibatkan tujuan yang sesungguhnya dari penelitian tidak akan tercapai.
  
Kesepuluh : Menentukan sampel penelitan

Sebelum ditentukan sampel, peneliti harus menetapkan populasi penelitian karena sampel adalah bagian dari populasi.Misalnya penelitian dilakukan terhadap pegawai di Departemen X, maka semua pegawai di departemen itu adalah populasi. Penelitian terhadap desa di Kecamatan X, maka seluruh desa yang ada di kecamatan tersebut adalah populasi.

Penelitian yang ideal tidak menggunakan sampel. Tetapi karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, yang dimiliki peneliti maka peneliti terpaksa harus mengambil sampel. Ada dua cara pengambilan sampel, yaitu dengan teknik probabilitas - sampel acak sederhana, sampel acak distaratifikasi, sampel sistematis, sampel gugus, dan lain sebagainya-dan teknik sampel nonprobabilitas- sampel bertujuan, sampel kebetulan, sampel "bolasalju", dan lain sebagai-nya. Penentuan teknik sampling dan jumlah sampel harus benar-benar seksama sehingga hasil penelitian dicapai sesuai dengan tujuan.

Kesebelas : Menentukan  Teknik Pengambilan Data  

Data adalah informasi yang berkaitan dengan variabel penelitian. Kalau variabelnya adalah produksi bahan kering rumput gajah maka maka datanya adalah informasi tentang rumput gajah, bukan yang lain.

Ada data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diambil oleh peneliti sendiri (bukan oleh orang lain) dari sumber utama, guna kepentingan penelitiannya, yang sebelumnya tidak ada. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti guna kepentingan penelitiannya. Data aslinya tidak diambil peneliti tetapi oleh pihak lain.  

Tidak ada komentar:

bahan kuliah 2, MK Pengendalian Kebakaran dan Penggembalaan Liar, Prodihut, S1

Fakta Empirik Kebakaran dan Penggembalaan Liar di Indonesia  Musim kemarau panjang di Indonesia identik dengan masalah akut seputar...